Sabtu, Agustus 02, 2014

Pojok



Ruang rapat kami hari itu berbentuk huruf “U”. Peserta rapat hadir satu per satu menempati tempat duduk pada bagian hurug U yang tertutup. Bagian huruf U yang terbuka tidak dipilih oleh peserta karena disana ada screen. Orang mengetahui disana tempatnya para pimpinan.


Tiba-tiba ada seorang peserta rapat langsung duduk di ujung huruf “U” yang terbuka itu, dan yang jelas orang tersebut bukan salah satu dari pimpinan. Orang-orang yang sudah hadir lebih dulu merasa agak aneh. Teman di sebelah kiriku berkomentar bisik-bisik, dan aku hanya menjawab singkat: “ia sudah merasa dirinya berbeda..”


Dugaan kami semua salah. Ternyata para pimpinan yang datang agak paling akhir justru menempati tempat duduk pada huruf “U” yang lain, yang tertutup. Orang yang duduk menyendiri pada pojok huruf “U” yang terbuka juga kelihatan kecewa, tepatnya kecele.


Rapat dibuka oleh pimpinan tertinggi. Pertama ucapan selamat pagi. Yang kedua: “saya mengucapkan selamat kepada orang yang duduk paling ujung yang telah lulus dari studi lanjutnya..” semua peserta rapat tepuk tangan panjang dan meriah. Teman di sebelah kiriku kembali berbisik: “aku tahu sekarang kenapa dia duduk menyendiri di sana…” dan aku hanya bisa menginjak ujung sepatunya, sambil berdiri mengikuti peserta rapat lainnya yang akan memberikan ucapan selamat sambil menyalaminya…