Rabu, Januari 25, 2017

Dia adalah Cahaya Abadi



Hanya terang cahaya yang dapat mengalahkan kegelapan. Semua kegelapan demi kegelapan dalam hidupku mendapatkan terang cahaya, sehingga aku bisa kembali melihat jalan. Ya, terang cahaya itu telah menuntunku di jalan yang benar di dalam perjalanan hidupku menuju sebuah tempat yang serba membahagiakan. Bukankah setiap orang sedang berusaha mengarahkan tujuan hidupnya menuju kebahagiaan?

Melalui Dia, aku melihat cahaya itu. Dia menuntunku kepada tujuan hidupku. Aku melihat jalan itu, karena terang cahaya-Nya. Setiap kali aku melupakan-Nya, maka gelaplah hidupku. Tapi begitu aku jalan bersama-Nya, lenyaplah kegelapan itu. Maka hidupku penuh rasa syukur, betapapun banyak hujat-maksiat di sekelilingku.

Sepanjang hidup-Nya, Dia dihujani dengan hujatan dan kemaksiatan. Walau begitu aku tetap melihat Dia lurus. Dia konsisten, benar dikatakan benar, salah dikatakan salah. Yang salah tidak disalah-salahakan, tidak disingkiri, tidak dibenci, tapi diampuni, diberi pengertian bahwa itu salah untuk tidak diulangi lagi. Dia mementingkan pertobatan batin, dan Dia mengetahui batin seseorang.

Aku mengikuti-Nya, karena Dia menerangi hidupku. Apapun yang Dia lakukan tetap menerangi alam sekitarnya. Cahaya yang terpancar dari diri-Nya begitu terang. Sering kali orang tidak menyadari bahwa terang cahaya itu berasal dari-Nya.

Dia adalah terang cahaya abadi. Sejak dalam proses penciptaan, dimana pada awal mulanya dunia ini gelap gulita, Dia muncul sebagai cahaya terang. Dan baru nyata terlihat pada dua ribu tahun yang lalu, saat Dia hadir di tengah-tengah umat manusia, sampai sekarang.