Aneh, saya kok jadi penasaran
dengan agama yang benar dan agama yang tidak benar atau agama yang salah.
Padahal saya sudah sampai pada keyakinan bahwa tidak ada agama yang benar dan
agama yang salah. Yang ada adalah agama yang lebih benar dan agama yang kurang
benar. Karena semua agama pasti memiliki kebenarannya masing-masing.
Agama yang lebih benar adalah agama yang yang menyejarah. Dan sejarah itu tertulis dalam kitab sucinya. Mulai dari kisah penciptaan, bagaimana Tuhan mencipta, bagaimana manusia ciptaannya itu tidak menuruti perintah dari Sang Pencipta. Sampai sebuah agama itu lahir.
Bagaimana manusia berdosa itu tetap dikasihi Tuhan Allah. Bagaimana cara Tuhan mengasihi manusia, dan bagaimana manusia menanggapinya. Bagaimana Tuhan mengirimkan para nabi, agar manusia kembali pada jalan kasih yang dikehendaki-Nya. Kalau manusia tidak paham akan kasih Allah itu, bagaimana ia dapat mengasihi sesamanya. Pastilah hanya kebencian belaka yang akan timbul dari dalam diri manusia itu.
Dengarlah sejarah. Para nabi mengatakan apa, dan kenyataan setelah beratus-ratus tahun kemudian seperti apa dan bagaimana. Agama yang lebih benar adalah agama yang runtut dengan alur sejarah umat manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan manusia lainnya. Bukan secara tiba-tiba agama itu tercipta begitu saja.
Agama yang lebih benar bukan
hanya sekedar mengakui adanya kitab-kitab suci sebelumnya, tetapi sekaligus
juga mengakomodasikan kitab-kitab pendahulunya di dalam kitab sucinya. Dengan
demikian akan nampak alur sejarah lahirnya agama tersebut melalui perjalanan
iman umat manusia.
Kesimpulan saya adalah agama yang lebih benar adalah agama yang dapat membawa umatnya kepada kebaikan universal. Tuhan dalam agama yang lebih benar adalah Tuhan yang dapat dialami oleh penganutnya, karena Tuhan Allah selalu dekat dengan umatnya. Bukan Tuhan yang jauh dan menjauh dari ciptaan-Nya, tetapi Tuhan yang mengasihi ciptaan-Nya, Tuhan yang masuk dalam pengalaman umat manusia, dan karena itu sangat membahagiakan umat-Nya. Kebahagiaan manusia karena relasi yang intim dengan Tuhan itu membawa kedamain hati, kedamaian dengan sesama dan seluruh ciptaan-Nya tanpa kecuali!