- Pengabdianku pada institusi ini yang sudah 28 tahun
- Kantorku adalah rumahku yang kedua, tidak jarang justru menjadi rumah pertama, karena waktu di kantor lebih banyak daripada waktu di rumah.
- Jarak rumah ke kantor yang hanya 7 menit berjalan-kaki, 3 menit dengan sepeda motor
- Di rumah tidak memiliki garasi
- Sama-sama katolik
- Mengapa tega memakan teman sendiri?
- Ini sudah sangat keterlaluan
- Dan sangat tidak berperikemanusiaan
- Teganya menyengsarakan teman sendiri
- Sangat menjilati pantat pimpinan demi sebuah jabatan
Sudah bajingan, bau'nya tengik
jadi untuk apa lagi selain dibuang?
salam
5 komentar:
Ketika suatu aturan diberlakukan, yang ada dibenak pelaksana adalah hanya satu sisi yakni sisi pemberi atao pembuat aturan. Pelaksana merasa sudah harus menerapkan aturan itu atau oetherwise dia ketakutan dianggap tidak dapat melaksanakan aturan alias jeleklah konditenya.
Pertanyaannya adalah :
1. Apakah hanya itu satu-satunya cara melaksanakan aturan ?
2. Dimanakah letak kreativitas seorang pelaksana dalam mengimplementasikan suatu aturan ?
3. Atau tidak perlu lagikah ada kreativitas sehingga tidak perlu bertenggangrasa, bertoleransi, ngertiin kondisi sesama kawan yang justru sering dijumpai dalam keseharian.
Pokoke diri sendiri aman, kepake atasan, melangengkan jabatan meski harus menginjak teman.
Lha sentuhan kasihnya dimana ???
Ya itu Mas Her,
hati nuraninya sudah mati
sudah dikubur dalam entah kapan-kapan
ketika ia menginjak teman
yang terasa jalan di atas awan
dan ia tetap menikmati makan
walau yang ia kunyah adalah kawan.
Dimana letak kasih?
ia sudah lama sekali tersisih
ia musnah tak meninggalkan serpih
.....
Posting Komentar