Ternyata masih ada solidaritas di sini, di tempatku bekerja. Sudah lama aku menyangsikannya. Aku pikir peristiwa demi peristiwa yang menyakiti hati warga secara komunal maupun secara individu telah memporak-porandakan solidaritas. Terrnyata aku salah!
Awal Desember 2009 aku menulis email kepada teman-teman begini:
Temans, kemarin aku melihat kondisi terakhir Mas Setyarso.
Yang sempet aku tangkap adalah: kegundahan jiwa menyelimuti dirinya sehubungan dgn besarnya biaya pengobatan yang hrs ditanggungnya.
Di tengah2 problema hidup kita masing2 yang sedang menyiapkan natal dan tahun baru apakah teman2 setuju jika kita mengedarkan daftar kolekte se-rela2nya dari teman dekat dan jauh di lingkungan terbatas unit kita masing2?
Mohon tanggapan,
salam, isnar@home.unpar.ac.id
Dari email itu ternyata bersambut dengan sangat posotif dan sungguh luar biasa. Minggu ke dua saya mulai mengirimkan daftar nama calon kolektan. Ada unit yang tidak sabar menunggu daftar yang saya buat itu, dan mereka mengedarkan amplop kosong dengan tulisan di bagian depannya:
Sehubungan dengan rekan kita tercinta yaitu Sdr. Theodorus Setyarso, telah menjalani operasi jantung (pemasangan cincin) dengan biaya yang cukup besar, maka bagi rekan-rekan yang ingin memberikan perhatian dengan kesediaannya untuk memberikan sedikit dana untuk meringankannya, silahkan mengisi amplop ini.
Terima kasih atas perhatian dan bantuannya, Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkat yang melimpah kepada kia semua. Amin.
Sedangkan tulisan pada daftar calon kolektan yang saya buat adalah:
Yth. Ibu, Bp, Sdr., Sdr, teman dan kawans,
Di tengah-tengah lajunya peningkatan beban lahir-batin kita dalam
menyongsong datangnya natal dan tahun baru, kita terhenyak oleh rasa haru bersamaan dengan pemasangan ring ke dalam pembuluh darah di jantung Mas Setyarso.
Kita tengok sejenak beban di pundak Mas Tyo, sambil mengulurkan angan dan meneteskan kasih dalam bentuk nyata.
Tuhan pasti membalas kebaikanIbu/Bp/Sdr/Sdri.
Bukti dari solidaritas itu berupa ucapan kepada Mas Tyo,:
Teriring doa dari hati kami yang paling dalam,
Semoga Mas Setyarso cepat sembuh kembali seperti sedia kala.
Salam dari kami, sahabat-sahabatmu dari BAAK dan sekitar (950.000,-), FISIP (2.465.000,-), FTIS dan Perpustakaan (500.000-), FE (550.000,-) dan FT (390.000,-).
Ada pula unit yang setelah menerima blanko daftar calon kolektan itu secepat kilat mengedarkan di kalangan unitnya, dan langsung menyerahkannya sendiri kepada Mas Tyo.
Terima kasih Tuhan, ternyata solidaritas di antara kami masih Kau lindungi.
Amin.
Awal Desember 2009 aku menulis email kepada teman-teman begini:
Temans, kemarin aku melihat kondisi terakhir Mas Setyarso.
Yang sempet aku tangkap adalah: kegundahan jiwa menyelimuti dirinya sehubungan dgn besarnya biaya pengobatan yang hrs ditanggungnya.
Di tengah2 problema hidup kita masing2 yang sedang menyiapkan natal dan tahun baru apakah teman2 setuju jika kita mengedarkan daftar kolekte se-rela2nya dari teman dekat dan jauh di lingkungan terbatas unit kita masing2?
Mohon tanggapan,
salam, isnar@home.unpar.ac.id
Dari email itu ternyata bersambut dengan sangat posotif dan sungguh luar biasa. Minggu ke dua saya mulai mengirimkan daftar nama calon kolektan. Ada unit yang tidak sabar menunggu daftar yang saya buat itu, dan mereka mengedarkan amplop kosong dengan tulisan di bagian depannya:
Sehubungan dengan rekan kita tercinta yaitu Sdr. Theodorus Setyarso, telah menjalani operasi jantung (pemasangan cincin) dengan biaya yang cukup besar, maka bagi rekan-rekan yang ingin memberikan perhatian dengan kesediaannya untuk memberikan sedikit dana untuk meringankannya, silahkan mengisi amplop ini.
Terima kasih atas perhatian dan bantuannya, Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkat yang melimpah kepada kia semua. Amin.
Sedangkan tulisan pada daftar calon kolektan yang saya buat adalah:
Yth. Ibu, Bp, Sdr., Sdr, teman dan kawans,
Di tengah-tengah lajunya peningkatan beban lahir-batin kita dalam
menyongsong datangnya natal dan tahun baru, kita terhenyak oleh rasa haru bersamaan dengan pemasangan ring ke dalam pembuluh darah di jantung Mas Setyarso.
Kita tengok sejenak beban di pundak Mas Tyo, sambil mengulurkan angan dan meneteskan kasih dalam bentuk nyata.
Tuhan pasti membalas kebaikanIbu/Bp/Sdr/Sdri.
Bukti dari solidaritas itu berupa ucapan kepada Mas Tyo,:
Teriring doa dari hati kami yang paling dalam,
Semoga Mas Setyarso cepat sembuh kembali seperti sedia kala.
Salam dari kami, sahabat-sahabatmu dari BAAK dan sekitar (950.000,-), FISIP (2.465.000,-), FTIS dan Perpustakaan (500.000-), FE (550.000,-) dan FT (390.000,-).
Ada pula unit yang setelah menerima blanko daftar calon kolektan itu secepat kilat mengedarkan di kalangan unitnya, dan langsung menyerahkannya sendiri kepada Mas Tyo.
Terima kasih Tuhan, ternyata solidaritas di antara kami masih Kau lindungi.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar