(dengan seijin penulis, tulisan ini saya arsipkan dalam blog saya)

kepada siapa saya bisa mengadukan nasib yang terasa malang dan terombang ambing..hingga tumpah ruah air mata ini bercampur kekesalan setelah 6 bulan kutahan karena sebuah pengertian dan permakluman..
Saya karyawan UNPAR yang sudah 22 tahun mencoba untuk mengabdi dengan segala kekurangan saya (dan kelebihan yang mungkin saya miliki) dengan gaji yang pas pasan..
Juni 2012 saya tertimpa musibah dan harus menjalani operasi caesar dan opname selama 1 minggu di RS. St.Borromeus, disini kesedihan mulai tercipta.
Saya pegawai golongan rendah hanya boleh mendapat fasilitas kelas III di RS. Borromeus, kala itu kelas III penuh dan saya pilih menempati kelas II dengan prolog bahwa kelebihan atau selisih biaya kelas ini harus ditanggung sendiri... saya hanya bisa mengangguk setuju dengan keadaan yang sangat kesakitan karna harus segera menjalani operasi..
Setelah merasa agak membaik saya mulai bekerja lagi...dan...blaarr!! saya mendapat kabar baik yang disampaikan sangat merdu melalui surat yang di sign staf biro Keuangan (org baru, muda, gagah...), bahwa pada saat gajian bulan Juli 2012 saya harus melunasi biaya selisih kelebihan rawat inap sebesar Rp. 4.792.800,- yang notabene melebihi gaji saya di bulan itu! (bruto, Rp.4.620.000,-) artinya masih minus dan saya harus nombok....o lala...
Saya menelan ludah pahit dan berusaha mengadu pada penguasa untuk dapat diberi keringanan dengan mencicil 12 x agar terasa lebih ringan (karena saya masih punya utang ke bukopin Rp. 1.830.000 an/bln.), BUKAN TIDAK INGIN MEMBAYAR...tetapi dengan kemurahan hati penguasa yang tidak peduli dengan alasan apapun saya diijinkan mencicil hanya 6x saja dengan alih2 agar akhir tahun ini beres dan pekerjaan kami beres... oh Tuhan... (catatan blogger: hal ini pernah kutulis di bagian bawah tulisan ini).
Baiklah, saya jalani kewajiban membayar Rp.800.000,-/bln dengan cara potong gaji.
Bersamaan dengan terapi suntik (pengobatan lanjutan) yang harus juga saya jalani selama 6x dengan biaya Rp. 1.400.000,-/bulan (bantuan pinjaman dari teman yang merasa kasihan, Bp. JP. Isnaryono) sampai desember 2012... DONE....!!! rasanya legaaaa..terapi sudah selesai dan utang selisih biaya opname selesai...
Hari berlalu...detik2 pergantian tahun menjelang, ternyata ada sesuatu yg terjadi dengan tubuh yg masih belum 100% sehat ini, sy kembali berobat dan 1 juta lebih melayang karena jatah pengobatan tahun 2012 saldo sudah nol.
6 januari 2013 kembali harus berobat dan ada tindakan yang memakan biaya Rp. 1.153.000,-
dengan harap-harap cemas saya menunggu dapat reimburse karena akan berobat lagi esok hari sabtu tgl. 12 Januari 2013, tidak bisa ditunda..
Harapan saya kembali menjadi bubur lemu...karena harus menunggu Biro Keuangan menghitung saldo pengobatan tahun 2012 untuk seluruh karyawan..
Saya mulai gemetar...menahan marah dan bingung...saya mencoba untuk
mengajukan kasbon saja dulu...toh pasti nanti akan saya bayar (maaf,
gaji bln desember yg pas-pasan itu sudah habis) jawaban nya : MAAF
TIDAK BOLEH KASBON!! kulihat ada WAJAH ALLAH disana...
SIAPA SIH YANG INGIN SAKIT DAN MENDERITA??!! TIDAK ADA....saya hanya bisa menangis sambil merenungi nasib...
SIAPA SIH YANG INGIN SAKIT DAN MENDERITA??!! TIDAK ADA....saya hanya bisa menangis sambil merenungi nasib...
Wahai penguasa jagat raya, saya kehilangan UNPAR yang dulu
punya motto option for the poor??
Wahai penguasa jagat raya, saya kehilangan UNPAR yang dulu punya motto option for the poor??
3 komentar:
Ibu suli yang terhormat, prihatin sekali membaca ceritanya. Sekarang jangan menaruh harapan lagi pada unpar lain dulu lain sekarang jaman sudah berbeda. Kalau baca visi dan misinya unpar sih boleh.....menjadi komunitas akademik humanum yang bersemangat kasih....hebatkan....
salam menderita.....
Gifo
Teman-temin yang saya hormati, dibawah ini ada sebuah kisah nyata yang menggelitik hati. Bagi siapa saja yang ingin berbagi, mungkin inilah kesempatan kita.
........
NB : jika ada yang ingin berbagi kasih, sy akan kirimi no. rekening bank ybs.
Salam,
Herry - BAAK
Date: 01/11/2013 (15:07:55 WIT)
From: spukat-adm@unpar.ac.id Indonesia
To:spukat@warnet.unpar.ac.id
Subject:Re: [SPUKAT] unpar yang hilang
Mas Herry,
jangan karena ada pengadilan soal sandal jepit terus kita rame2 mengumpulkan sandal jepit...he..he..
Posting Komentar