Yang namanya anak-emas
itu normal. Manusiawi. Tetapi jika anak-emas menjadi segala-galanya itu namanya
malapetaka!
Seorang anak-emas itu
mengadu, bahwa ia tidak suka sama orang2 tertentu, dan minta agar mereka
diusir. Aduan itu disampaikan setiap saat, setiap waktu, setiap hari. Hasilnya
sungguh luar biasa. Seorang segera akan dipindah.
Aku risau, mencari
jalan agar jangan sampai ada yang pindah jika hanya karena seseorang tidak
senang. Aku harus menghadap pimpinan yang lebih tinggi, tapi bagaimana caranya
agar tidak ketahuan? Tuhan pun memberi jalan: memberi tugas keluar kota. Jadi
aman untuk bertemu dgn pimpinan yang dimaksud. Jalan mulus pertama tercipta.
Ternyata tidak mudah.
Jalan mulus pertama gagal dilewati dengan selamat. Pimpinan tetap pada
pendiriannya, akan memindahkan si korban aduan. Kami mohon jalan kedua, dan
Tuhan mengabulkannya. Kami menghadap bos tempat korban akan dipindahkan. Kami
minta jangan mau menerima korban di unitnya.
Jalan mulus kedua pun
gagal. Kami pasrah dengan ikhlas, dengan tak henti-hentinya mohon jalan
terbaik. Jawaban Gusti sangat melegakan hati kami. Si korban tidak jadi
dipindahkan, karena di tempat baru tersebut belum bernama. Alhasil, korban
tetap di tengah-tengah kami, walau ada pekerjaan tambahan.
Syukur kami haturkan
kehadirat-Mu, Tuhan langit dan bumi…
Suatu saat aku ingin
melihat orang kualat…
Amin.