Kalau sudah menjadi penyakit kronis, sulit untuk bisa disembuhkan. Lebih-lebih bila penderita sudah
cukup umur. Penyakitnya itu sudah mendarah-daging, bahkan sudah
mengeluarkan “bisa” atau “bakteri” yang mematikan dan dapat membunuh siapapun
juga!
Setiap ada penggantian pejabat,
ia selalu mencekoki informasi yang dilipat-lipat. Tujuannya agar pimpinan
merubah kebijakan dari yang “positif”
menjadi “negatif”.
Tidak terkecuali terhadap
pimpinan yang sekarang. Mereka telah menetapkan bahwa honor sebuah kepantiaan
akan dihapuskan. Ketika koordinator pelaksana mengusulkan tarif honor baru,
pimpinan kelabakan. Tidak berani (dibaca “tidak tega”) langsung menolak, tetapi
berputar-putar, untuk menunda tarif honor itu, dan akhirnya bisa menolaknya!
Aku jadi ingat akan sebuah memo
yang ditulis beberapa tahun yang lalu. Modus untuk setiap penggagalan sebuah
kebijakan selalu begitu. Selalu terlalu mudah untuk ditebak bagaimana “bisa”
itu meracuni dan membunuh. Itu sudah dari dulu!
Jika honor diputuskan tidak ada
lagi, aku mengusulkan agar semua pekerjaan dibebankan kepadanya, atau setidak-tidaknya
kepada unitnya!
Sementara itu, penyakitnya tetap
ada untuk selama-lamanya. Tidak bisa diobati, karenanya tidak bisa sembuh,
kecuali oleh dirinya sendiri, tentu berkat anugerah Allah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar