Minggu, April 14, 2013

Honor



Kalau sudah menjadi penyakit kronis, sulit untuk bisa disembuhkan. Lebih-lebih bila penderita sudah cukup umur. Penyakitnya itu sudah mendarah-daging, bahkan sudah mengeluarkan “bisa” atau “bakteri” yang mematikan dan dapat membunuh siapapun juga! 

Setiap ada penggantian pejabat, ia selalu mencekoki informasi yang dilipat-lipat. Tujuannya agar pimpinan merubah kebijakan  dari yang “positif” menjadi “negatif”.

Tidak terkecuali terhadap pimpinan yang sekarang. Mereka telah menetapkan bahwa honor sebuah kepantiaan akan dihapuskan. Ketika koordinator pelaksana mengusulkan tarif honor baru, pimpinan kelabakan. Tidak berani (dibaca “tidak tega”) langsung menolak, tetapi berputar-putar, untuk menunda tarif honor itu, dan akhirnya bisa menolaknya!

Aku jadi ingat akan sebuah memo yang ditulis beberapa tahun yang lalu. Modus untuk setiap penggagalan sebuah kebijakan selalu begitu. Selalu terlalu mudah untuk ditebak bagaimana “bisa” itu meracuni dan membunuh. Itu sudah dari dulu!

Jika honor diputuskan tidak ada lagi, aku mengusulkan agar semua pekerjaan dibebankan kepadanya, atau setidak-tidaknya kepada unitnya!

Sementara itu, penyakitnya tetap ada untuk selama-lamanya. Tidak bisa diobati, karenanya tidak bisa sembuh, kecuali oleh dirinya sendiri, tentu berkat anugerah Allah...

Tidak ada komentar: