Sejak awal sudah minta
pindah tempat, katanya karena di tempat itu dekat dengan loket pelayanan. Yang
kedua, tempat itu dekat dengan orang-orang yang tidak dia sukai.
Alasan terkuat pertama
sudah berhasil dihindari, dihilangkan. Sekarang masih ada alasan kedua. Bagaimana
cara menghidarinya?
Jika setiap turun
hujan batu itu tertetesi air terus menerus pada sisi yang sama, batu itu akan
berlubang juga. Jika seseorang dimitai hal yang sama terus menerus, betapapun
kerasnya pendirian orang itu dan betapapun kuat bentengnya, ia luluh juga: Ia
mengabulkan permintaan itu! Seorang teman kerja akan pindah.
Sementara itu diluar
hiruk pikuk masalah di atas, ternyata ada pemandangan indah. Orang itu
kelihatan sangat pendiam. Sering sekali aku “say hello” karena merasa kasihan.
Ia juga sering sekali meninggalkan tempat duduknya. Sering sekali ia tidak
kelihatan di tempat dalam jangka waktu yang lama.
Jika ada tamu
tertentu, ia sangat hidup, ceria, bahagia tak terkira.
Ada pemandangan yang
lebih indah tatkala kita pergi keluar bersama unit lain. Ia kelihatan sangat
happy, bukan bersama teman se-unit, tetapi di tengah2 unit lain itu. Pada
jam-jam istirahat, jam makan, ia selalu berbunga-bunga di tengah-tengah teman
unit lain itu.
Ia kembali “mati” saat
harus berkumpul dengan teman-teman se-unit. Sungguh amat kasihan. Ternyata ia
sendiri yang sangat tidak betah, sangat tidak kerasan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar