1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
2. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena
mereka akan dihibur.
3. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena
mereka akan memiliki bumi.
4. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena
mereka akan beroleh kemurahan.
6. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah.
7. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.
8. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
9. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela
dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Menjadi
bahagia itu ternyata tidak mudah. Harus menderita terlebih dahulu, baru
mendapatkan kebahagiaan. Tetapi memang realitasnya demikian. Tidak mudah
mencapai rasa bahagia itu.
Banyak
pendapat bahwa kebahagiaan itu didapat apabila orang tidak memiliki masalah.
Apakah benar demikian? Saya rasa tidak! Banyak orang memiliki harta berlimpah,
akan tetapi mereka tidak hidup bahagia. Mereka tetap memiliki masalah juga.
Jadi,
kita memang harus dtuntun untuk melihat sabda bahagia di atas.
Sabda
pertama sampai ke delapan ditujukan kepada orang ke tiga, “berbahagialah
orang….”. Sabda itu ditujukan kepada kita umat manusia. Sedangkan sabda ke
sembilan ditujukan kepada orang kedua, khusus kepada “kamu” murid-murid-Nya.
Beruntung
bagi “kamu-kamu”, karena menerima sabda yang ke sembilan, yang tentu secara
otomatis menerima sabda-sabda yang lain, karena “kamu” termasuk orang! Hehe….
Tidak
ada jalan lain untuk mencapai kebahagiaan absolut, yang kekal-abadi, kecuali
menjadi murid-Nya. Tidak ada jalan lain!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar